Sabtu, 20 April 2013

PROF.DR.YUSRIL IHZA MAHAHENDRA: PEMIKIRAN POLITIK ISLAM DI NUSANTARA TIDAK BANYAK DIKETAHUI ORANG


YURI Melayu
Bulan-Bintang.Org – Pemikiran Politik Islam di Nusantara sudah berkembang maju sejak zaman kesultanan Islam di Nusantara hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk pemerintahan kesultanan  Islam dan dari  literatur yang dikarang oleh pemikir Islam pada periode itu, namun hal ini belum banyak diketahui oleh banyak orang terutama dikalangan kaum intelektual muda dan mahasiswa, demikian disampaikan oleh Ketua Majelis  Syuro DPP Partai Bulan Bintang yang juga Guru Besar  pemikiran Islam Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra ketika memberikan kuliah umum tentang pemikiran politik Islam di Nusantara yang diselenggarakan di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran, Jakarta, Minggu (31/03/2013).

Menurut Yusril, pemikiran politik Islam di Nusantara tersebut sangatlah penting diketahui oleh masyarakat terutama kaum intelektual muda dan kalangan mahasiswa, sehingga memahami bagaimana perkembangan pemikiran politik Islam di Indonesia.
Yusril menjelaskan bahwa kuliahnya tersebut bermaksud untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang kontribusi pemikiran Islam dalam membangun bangsa dan negara. Hal ini sangatlah penting, agar pemuda Islam memahami pergulatan pemikiran tentang Islam dan masalah kenegaraan dan politik dari perspektif sejarah,” ujar Yusril
Sebelum menjelaskan pemikiran politik Islam di Nusantara Yusril secara khusus mengupas  tentang hubungan Islam dan Politik. Menurut Yusril di dalam Al-quran banyak sekali Allah menjelaskan tentang kisah-kisah suatu kaum atau suatu bangsa dan juga banyak ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan persoalan sosial politik.
“Al-Quran adalah petunjuk dan penjelasan serta pembeda bagi kehidupan manusia.Al-quran memberikan jawaban bagi persoalan kehidupan manusia. Ketika kita membaca Al-Quran ia juga merupakan otokritik kepada kita bagaimana perilaku kita dalam kehidupan.Dalam Al-quran tidak hanya mengatur persoalan individu tetapi juga masyarakat,” jelas Yusril.
“Tentang perkembangan Islam di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung sejak lama jika kita membaca ramalan Jayabaya terdapat cerita tentang seorang Syeh dari Arab dan dalam kitab negara kertagama juga terdapat cerita yang bersentuhan dengan Islam.Di zaman kesultanan Islam di Nusantara pmikiran politik Islam sudah berkembang sangat baik. Jika kita membaca kitab Bustanul Salatin yang dikarang oleh Hamzah Fansuri misalnya persoalan gender dalam kepemimpinan Islam sudah selesai ketika itu. Hamzah Fansuri sudah berbicara tentang Sultan perempuan, tapi hal ini sekarang masih diperdebatkan,” tambah Yusril
“Kesultanan Malaka yang sebelumnya beragama Hindu kemudian memeluk Islam setelah datangnya Laksamana Chengho yang mengamankan selat Malaka, telah membuat hukum laut yang kemudian disebut “Canun Laut Kesultanan Malaka” adalah suatu kemajuan besar dimana hal tersebut tidak pernah terpikirkan oleh orangorang Arab ketika itu.Bagaimana konsep kerajaan maritim di Asia Tenggara telah dibuat Malaka dan itulah pemikiran politik Islam,” tegas Yusril
Yusril berpendapat bahwa pemikiran politik Islam di Nusantara sudah mengalami perkembangan yang sangat maju. Yusril mencontohkan kesultanan Buton yang memiliki keunikan dan merupakan sebuah kesultanan yang moderan.Jika kesultanan lain di Nusantara kepemimpinannya berdasarkan garis keturunan, tidak demikian halnya kesultanan Buton menurut Yusril.” Kesultanan Buton ini sangat unik dan berbeda dengan kesultanan lain. Kepemimpinan dalam kesultanan Buton dipilih oleh 12 Imam yang menjadi Majelis Syuro. Untuk menjadi Sultan di Buton tidak harus keturunan Sultan dan tidak harus orang Buton, orang dari luar Butonpun bisa menjadi Sultan, karena dia dipilih oleh 12 orang Majelis Syuro tersebut.Kewenangan tertinggi ada pada 12 orang Imam tersebut. Uniknya di Buton siapa yang terpilih menjadi sultan maka dia yang harus membangun istana kesultanan. Jadi Kesultanan Buton ini telah menganut asas demokrasi tidak lagi menganut sistem kepemimpinan seperti Kerajaan berdasrkan garis keturunan. Hukum ditegakkan secara adil dan berlaku untuk semua orang. Di Buton terdapat dua makam Sultan yang dihukum mati, salah satunya dihukum mati karena terkait persoalan perzinahan,” papar Yusril
Menurut Yusril pemikiran politik Islam akan terus berkembang sebagaimana juga ketika Indonesia Merdeka pemikiran politik Islam itu mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan berbagai perubahan sosial suatu bangsa.
“Pergulatan pemikiran Islam itu akan  terus terjadi dan berkembangan sesuai dengan tantangan zaman, karena prinsip dari pemikirna politik Islam itu adalah bagaimana implementasi nilai-nilai atau prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan politik, “ tegas Yusril (sam-pbb)
Be Sociable, Share!

Sumber : http://bulan-bintang.org/

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Muhammad Zaki Abdurrohman
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template