Senin, 17 Desember 2012

Omega 3 Dukung Kecerdasan Otak

Asam lemak esensial omega-3 memiliki peranan sejak dari janin dalam kandungan serta diperlukan pada proses pertumbuhan sel-sel otak dan kecerdasan anak.Pada kurun waktu  belakangan ini  mendapat perhatian besar dari para ahli.

Untuk membuat anak Anda mempunyai kecerdasan yang normal, Anda tak boleh lengah memberikan asupan gizi demi pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Pertumbuhan otak bayi berlangsung segera setelah pembuahan. Otak manusia mulai terbentuk pada hari ke-8 setelah konsepsi (saat sel sperma membuahi sel telur). Setelah itu, otak tumbuh amat cepat sampai bayi berusia 18 bulan. Pertumbuhan otak ini berlangsung terus hingga bayi lahir. Pada akhir masa kehamilan (bulan ke-7 sampai ke-9) sel-sel otak mulai membutuhkan rangsangan agar dapat berfungsi optimal.
Kalangan kedokteran menyebut masa-masa di atas sebagai periode lompatan pertumbuhan otak atau brain growth spurt, disebut juga â?periode emassâ?. Pada periode ini, neuron (sel-sel saraf) sangat peka dan sangat dipengaruhi situasi lingkungan. Tak pelak, periode ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya demi meningkatkan kecerdasan anak.
Asam lemak omega 3 merupakan zat gizi yang harus pula terpenuhi kebutuhannya. Asam lemak omega 3 ini merupakan turunan dari prekursor atau pendahulunya, yakni asam lemak esensial linoleat dan alinolenat. Ada tiga ragam asam lemak omega 3: LNA (asam alfa-linolenat), EPA (eikosapentaenoat), serta DHA (dokosaheksaenoat).
Sistem saraf pusat dan otak merupakan organ vital yang pertama dibentuk. Proses pertumbuhan sel neuron otak terjadi pada minggu ke-20 hingga ke-36, dan disempurnakan hingga bayi berusia dua tahun. Meskipun massa otak janin hanya sekitar 16% dari tubuhnya, namun dibandingkan dengan organ tubuh lain, otak paling banyak memerlukan energi (lebih dari 70%) untuk proses tumbuh kembangnya. Energi itu terutama berasal dari deposit zat gizi dan asam lemak esensial tubuh ibunya.
Asam lemak esensial juga prekursor omega-3, DHA, EPA, ALA (alfa-linolenat), dan AA (asam arakhidonat). Omega-3 sebagian besar (lebih dari 60%) diperlukan sebagai unsur penyusun dinding sel neuron. Sedangkan sisa DHA lainnya diperlukan sebagai unsur pembentuk cawan untuk wadah rhodopsin, senyawa vital penginderaan dan pengiriman balik sinyal yang diterima mata ke otak.
Kemudian, bagaimana ketika bayi telah lahir? Amat banyak pihak yang  menyatakan bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik buat bayi, terutama sampai usia 4-6 bulan. ASI juga bermanfaat untuk memicu perkembangan optimal otak bayi. Hal ini bisa terjadi dengan terdapatnya asam dokosaheksanoat (DHA) dan asam arakhidonat (AA) pada ASI.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Muhammad Zaki Abdurrohman
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template